Minggu, 15 April 2012


Pipet
Pipet adalah selongsongan tabung yang berfungsi untuk mentransfer cairan. Instilah pipet lebih ditekankan kepada tabung kaca atau plastik tersebut. Jenis-jenis pipet antara lain:

a.Pipet ukur / graduated pipette dan drum pipet
Pipet gelas berskala yang berguna untuk memindahkan cairan ini umumnya dipakai dengan volume 1 ml, 5 ml atau 10 ml. Sebaiknya jangan mentransfer volume sampel <10% dari volume total pipet, misalnya untuk mentransfer cairan 0,1 ml jangan menggunakan pipet ukur >1 ml (5 ml atau 10 ml). Pipet ukur dilengkapi dengan cotton wool yang dimasukkan pada bagian pangkalnya yang berfungsi untuk mencegah kontaminasi saat pemipetan dari alat penghisap dan sebaliknya. Pipet ukur umumnya disterilisasi secara berkelompok dan dimasukkan ke dalam drum pipet dari aluminium. Untuk mencegah kerusakan ujung pipet ukur pada bagian dasar drum pipet dapat dimasukkan gumpalan kapas.
b.Volumetric pipette
volumetric pipette adalah pipet dengan bagian tengah menggelembung (yang menampung sebagian besar cairan) dan hanya memiliki satu garis skala misalnya 10 ml atau 5 ml (tidak memiliki pembagian skala lebih kecil seperti pipet ukur).
c.Pipet tetes / Pasteur Pipette
Pipet gelas berdiameter 6-7 mm ini berfungsi untuk memindahkan sejumlah kecil cairan dengan menghisapnya memakai gelembung karet elastis yang dapat ditekan. Volume pasti yang disedot tidak dapat diketahui. Salah satu penerapannya adalah untuk menambahkan asam sedikit demi sedikit pada media saat mengatur pH.
d.Transfer pipette
Pipet yang bentuknya mirip dengan pipet tetes namun terbuat dari plastik. Antara bagian gelembung dan tabung pipetnya menyatu. Umumnya digunakan sekali buang (disposable). Salah satu fungsinya adalah menambahkan specimen kultur cair pada object glass untuk diamati.
Pipet aids
Pipet aids adalah sekumpulan alat yang fungsinya untuk membantu proses penyedotan dan alat-alat ini dapat dipasang pipet seperti pipet ukur. Istilah pipet aids lebih ditujukan untuk alat yang membantu pipet. Jenis-jenis pipet aids antara lain:
a.Rubber bulb / pipet filler
Rubber bulb adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
b.Pipet-aid
Alat penghisap cairan yang dapat dipasangi pipet ukur. Pipet-aid bekerja menggunakan motor elektrik yang dikendalikan melalui dua tombol yaitu tombol hisap dan tombol tiup. Sumber tenaga pipet-aid dapat berupa baterai rechargeable atau kabel yang terkoneksi langsung dengan sumber tegangan.
c.Pipet pump
Pemompa cairan yang penyedotannya dikendalikan melalui thumb wheel. Pangkal pipet ukur dapat dimasukkan kedalam alat ini. Prinsipnya sama dengan penyedotan cairan pada syringe. Untuk mengeluarkan cairan maka plunger / tombol drain cairan dapat ditekan sehingga cairan keluar dengan cepat.
Pipettors
Pipettors atau alat pempipet adalah sebutan alat-alat yang berguna untuk menghisap cairan dan mentransfernya. Pipettors tidak memerlukan pipet ukur, tidak seperti pipet-aids. Jenis-jenis pipettorsantara lain:
a.Adjustable volume pipettors
Adjustable volume pipettors adalah pipettors yang dapat diatur volume cairannya berdasarkan besar kecilnya volume udara yang dihisap. Prinsip penghisapan adalah sama dengan syringe namun dilengkapi dengan pegas yang dapat mengembalikan posisi tombol penghisap ke tempat semula. Beberapa pilihan kisaran volumenya adalah 1-10 ml, 1-5 ml, 10-100 ul, 2-10 ul, dll. Istilah mikropipet lebih menjurus kepada pipettors dengan skala volume yang kecil, umumnya dibawah 100 ul dan mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan jika pipettors dengan kisaran volume 1-10 ml disebut dengan mikropipet. Dalam penggunaannya, pippetors memerlukan tip untuk menampung cairan yang dihisap. Tip ini fungsinya sama seperti pipet ukur namun hanya berguna untuk menampung cairan tanpa adanya skala. Tip disterilisasi dalam tip box.
b.Fixed volume pipettors
Pipettors yang memiliki volume hisap yang tidak dapat diubah atau tetap. Volume yang tersedia diantaranya adalah 5 ml, 1 ml, 100 ul, 10 ul, dll.
c.Multichannel pipettors
Pipettors yang mempunyai banyak ujung sehingga satu alat dapat dipasang beberapa tip untuk mentransfer cairan-cairan ke beberapa wadah sekaligus. Jumlah percabangan yang tersedia adalah 4, 8 atau 12 cabang. Alat ini tidak begitu banyak dipakai dalam mikrobiologi namun lebih sering digunakan pada laboratorium serologi atau bioteknologi.
d.Automatic pippetors
Alat pempipet otomatis yang mampu memindahkan cairan dari wadah satu ke wadah lain tanpa ditekan secara manual. Proses penghisapan dan peniupan dikerjakan menggunakan prinsip peristaltis, maka dari itu alat ini membutuhkan selang. Volume cairan dapat diatur dan alat akan berhenti menyedot setelah volume tersebut selesai dipindahkan. Salah satu penerapannya adalah saat membagi media pada tabung-tabung dengan volume yang sama.
Klasifikasi pipet dan alat pipet diatas adalah berdasarkan Barker (1998).

 
pH meter dan kertas pH meter universal.
pH meter berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap petumbuhan mikroba. pH meter dapat berbentuk peralatan digital ataupun analog yang dilengkapi probe untuk mendeteksi konsentrasi ion hidrogen atau hidroksida. Terdapat juga cara pengukuran pH yang lebih sederhana yaitu dengan menggunakan kertas yang mengandung bahan indikator pH. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan

Timbangan / neraca analitik
Timbangan / neraca analitik adalah alat untuk mengetahui berat / massa suatu bahan. Di dalam lab mikrobiologi umumnya dipakai untuk menimbang media pertumbuhan, menimbang sampel, dll. Timbangan digital saat ini dilengkapi dengan penara kembali (tare), pengubah satuan, ketelitian yang tinggi, dan fitur lainnya. AOAC (2000) menyebutkan bahwa timbangan analitik standar untuk mikrobiologi harus memiliki ketelitian 0,1 g dengan kapasitas ≥2000 g.

Labu erlenmeyer
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, membuat pelarut, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 100 ml, 250 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. Mulut labu yang kecil tapi dengan bagian bawah yang melebar memberkan keuntungan tersendiri saat bekerja secara aseptis atau ketika mengkultur mikroba yang membutuhkan aerasi.

Beaker glass
Beaker glass adalah alat penampung cairan yang dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Fungsinya hampir sama dengan Erlenmeyer namun perbedaannya adalah beaker glass memiliki mulut bercucuk yang lebar dan diameter mulut sama dengan diameter bagian dasar sehingga sesuai untuk proses pengadukan dengan spatula. Alat ini tidak cocok untuk menampung cairan steril mengingat mulut yang lebar memperbesar resiko kontaminasi dan tumpah. 
                                                                       
Gelas ukur / graduated cylinder
Berguna untuk mengukur volume suatu cairan. Seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Untuk mengurangi resiko pecah tersedia juga gelas ukur plastik. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya batas air tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. Untuk mengukur cairan dengan volume yang kecil (8 ml misalnya) sebaiknya menggunakan pipet atau pipettors tidak dengan gelas ukur berukuran 10 mlSalah satu cara meningkatkan presisi dan efektifitas pengukuran maka untuk mengukur volume tertentu (20 ml misalnya) dituang dahulu cairan sampai sedikit dibawah batas skala yang diinginkan (18 ml misalnya) kemudian sisanya ditambahkan sedikit demi sedikit menggunakan pipet tetes.

Alat penghancur dan penghomogenisasi

Hot plate stirrer dan Stirrer bar
Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan dan panas. Alat ini terdiri dari hot plate stirrer dan batangan magnet yang terpisah. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Di dalam pelat juga terdapat suatu magnet yang dapat diatur kecepatan putarannya sehingga magnetic stirrer yang dimasukkan ke dalam wadah berisi larutan akan mengikuti putaran di dalam pelat dan tercipta arus pengadukan otomatis.
Blender
Blender atau mixer dalam mikrobiologi digunakan untuk menghancurkan sampel padatan supaya homogen dan mudah untuk dianalisa. Spesifikasi blender minimal menurut Maturin and Peeler (2001) adalah yang memiliki 4 pisau putar stainless steel tajam dengan putaran 10.000-12.000 rpm dan juga wadah bertutup berukuran 1000 ml. Blender dapat benar-benar membuat suatu larutan menjadi homogen karena terjadi pencacahan bahan berkali-kali dan bahan mengalami kontak langsung dengan pisau. Kelemahan blender adalah dapat menciptakan penyebaran aerosol yang menjadi berbahaya jika sampel diperkirakan mengandung patogen.
Stomacher
Berbeda dengan blender, cara stomacher menghancurkan sampel adalah dengan ditekan menggunakan satu lempeng yang dinamakan pedal. Sampel dimasukkan kedalam plastik steril heavy duty lalu plastik dihimpit berkali-kali dengan pedal. Kecepatan, jarak himpitan dan lama waktu dapat diatur dan disesuaikan jenis sampel. Kelebihannya adalah alat tidak perlu disterilisasi ulang dan tidak menciptakan aerosol.
Vortex mixers
Vorteks adalah alat yang memiliki suatu dudukan berengsel yang dapat berputar cepat sehingga larutan dalam botol atau tabung yang diletakkan (dengan ditekan) akan berputar dan teraduk. Umumnya digunakan untuk menghomogenisasi larutan dalam botol atau tabung saja. Jika menggunakan alat ini analis tidak perlu mengocok tabung menggunakan tangan dan cara ini mampu meminimalisasi resiko tumpahan.
Mortar-pestle
Mortar (mangkuk) dan pestle (penumbuk) yang terbuat dari porselin digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi sampel, misal daging, kacang atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.
                                                        
Alat untuk keperluan sterilisasi dan keadaan aseptis

Autoklaf (Autoclave)
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Menurut Morello et al. (2003) tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 1 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan adalah 15 menit pada suhu 121oC. Dengan syarat suhu, tekanan dan waktu tersebut maka segala bentuk mikroorganisme dapat dimatikan.
(untuk informasi lebih lengkap mengenai autoklaf dapat dilihat pada Bab Sterilisasi)

Biological Safety Cabinet (BSC) atau Laminar Air Flow (LAF)
Di dalam laboratorium mikrobiologi harus terdapat suatu area kerja yang bebas dari mikroorganisme, artinya udara yang terdapat di daerah tersebut benar-benar steril. Fungsi daerah ini adalah untuk tempat kerja proses transfer atau manipulasi biakan. Area steril ini dapat diciptakan oleh LAF atau BSC karena alat ini mampu menyaring partikel udara termasuk sel mikroba sehingga udara yang dihembuskan ke area kerja menjadi bebas mikroorganisme. Alat ini memiliki suatu pompa untuk menghirup udara dan melewatkannya pada saringan berukuran pori-pori sangat kecil. Penggunaan LAF atau BSC dalam kerja aseptis akan sangat menekan resiko kontaminan dari udara sekitar kepada biakan dan juga menjaga atau membuat aman operator dari terpaparnya kepada biakan bakteri berbahaya.
(untuk informasi lebih lengkap mengenai LAF atau BSC dapat dilihat pada Bab Sterilisasi)

 
Oven
Oven berfungsi sebagai alat sterilisasi dengan prinsip panas kering. Umumnya alat-alat yang disterilisasi dengan oven adalah alat gelas seperti cawan atau pipet ukur. Sterilisasi dapat dilakukan pada suhu 60-180oC selama ½ sampai 3 jam.

Filter apparatus dan kertas membran filter
Alat-alat ini digunakan untuk proses sterilisasi secara mekanis (dengan penyaringan). Prinsipnya yaitu menyaring suatu cairan non steril dengan kertas membran sehingga cairan yang melewatinya akan terbebas mikroba (steril). Pada umumnya bahan yang disterilkan melalui cara ini adalah bahan yang mengandung senyawa tidak tahan suhu tinggi atau tekanan tinggi seperti serum darah, antibiotik, glukosa dll. Filter apparatus umumnya terdiri dari corong, filter base, penjepit corong, labu pengumpul, selang, dan pompa vakum. Filter apparatus juga dapat digunakan untuk menghitung mikroorganisme dengan prinsip yang sama dengan sterilisasi filtrasi. Kertas membran filter memiliki pori-pori yang sangat kecil, lebih kecil dari ukuran bakteri pada umumnya. Diameter pori-pori dapat berukuran 0,2 um, 0,45 um, 0,65 um dll. Menurut APHA (1999) kertas membran yang baik adalah yang bebas dari bahan inhibitor atau stimulus pertumbuhan, bebas dari bahan yang mampu menginterfrensi indikator media, tinta skala yang tidak beracun, berdiameter 47 mm, berpori maksimal 0,45 um, minmal 70 % luas area berpori. Mampu dilewati dengan flow rate 55 ml/menit/cm2 pada 25 oC, diharapkan tetap mampu menyaring kultur cair 1x10Serratia marcescens.
(untuk informasi lebih lengkap mengenai teknik filtrasi dapat dilihat pada Bab Sterilisasi dan Teknik Membran Filtrasi Untuk Menghitung Mikroba)

Bunsen burnerloop incinerator dan pembakar spirtus
Bunsen burner dan pembakar spirtus digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti sterilisasi jarum inokulum atau spreader. Untuk memastikan kesterilannya jarum inokulum dibakar sampai membara dan spreader dapat dicelupkan alkohol lalu dibakar. Bunsen burner berbahan bakar gas yang disalurkan melalui pipa sedangkan pembakar spirtus berbahan bakar spirtus (methanol). Namun pembakar spirtus lebih mudah ditemukan di banyak laboratorium karena efisien dan portable. Tersedia juga alat loop incinerator / electric bunsen burner / electric incinerator untuk membakar jarum inokulum. Ujung jarum inokulum dapat dimasukkan ke dalam tabung keramik panas (815oC) selama 6 detik untuk mensterilisasinya. Pembakar spirtus dapat menciptakan sirkulasi udara dari bawah ke atas melewati api karena proses pembakaran. Seringkali hal ini dianggap mampu menciptakan lingkungan udara yang aseptis disekitar pembakar spirtus, tetapi jika memang load kontaminasi besar dan banyak gangguan aliran udara maka hal ini juga tidak sepenuhnya benar. Oleh karena itu sebaiknya tetap menggunakan LAF jika menginginkan kerja pada udara yang steril.

Gas torch
Gas torch atau pembakar api portabel berbahan bakar gas sangat berguna saat dilakukan  pengambilan sampel diluar laboratorium. Fungsinya adalah untuk mensterilisasi sample point yang dapat berupa kran, pipa atau yang lainnya sebelum pengambilan sampel dilakukan. Selain itu dapat digunakan untuk sterilsasi dengan api pada berbagai alat karena gas torch lebih nyaman digenggam dibandingkan pembakar bunsen atau pembakar spirtus.

Sprayer
Alat penyemprot sederhana ini dapat sangat membantu dalam proses sterilisasi menggunakan alcohol. Alkohol yang disebarkan dalam aerosol kecil-kecil akan meningkatkan efisiensi kontak dengan mikroorganisme pengontaminan. Umumnya digunakan alkohol (ethanol) 70% bukan 95% karena akan tidak mudah menguap tapi masih dalam konsentrasi yang mematikan bagi mikroorganisme, selain itu alkohol sangat pekat mampu merusak kulit.

Alat untuk keperluan inokulasi dan kultivasi mikroorganisme

Cawan Petri
Cawan petri terbuat dari gelas dan berfungsi sebagai tempat pembiakan mikroorganisme. Media pertumbuhan dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran yaitu berdiameter 5 cm, 8 cm, 9 cm atau 15 cm. Cawan berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml. Banyak juga tersedia cawan petri disposable yang terbuat dari plastik, kelebihannya tidak beresiko pecah dan aman untuk ditumpuk cukup tinggi. Menurut Collinset al. (2004) terdapat dua jenis cawan petri yaitu cawan tidak berventilasi (yang umum dipakai) dan berventilasi. Cawan berventilasi digunakan untuk pembiakan anaerob. Sedangkan menurut AOAC (2000), untuk standardisasi gunakan cawan berukuran 15 mm x 100 mm atau 15 mm x 90 mm, dipilih cawan yang bebas gelembung dan goresan sehingga distribusi agar dapat merata.

Tabung reaksi
Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan sebagai tempat media pertumbuhan atau penampungan cairan lainnya seperti pelarut dalam pengenceran. Tabung reaksi dipilih karena bentuknya yang vertikal (bandingkan dengan cawan petri) sehingga mempermudah penanganan dan menghemat tempat penyimpanan. Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Tutup tabung yang paling baik dan aman digunakan adalah tutup plastik polypropylene berulir karena akan mencegah timbulnya aerosol. Menurut Collins et al. (2004) ukuran yang umum digunakan adalah 127 x 12,5 mm (menampung 4 ml), 152 x 16 mm (menampung 5-10 ml), 152 x 19 mm (menampung 10-15 ml), 178 x 25 mm (menampung 20 ml).

Botol
Botol pipih ataupun bulat di dalam mikrobiologi dapat digunakan sebagai wadah pengambilan sampel atau penyimpanan media pertumbuhan. Ukuran botol yang cocok digunakan adalah 60 ml (untuk menampung 50 ml cairan), 110 ml (menampung 50-100 ml cairan) atau 560 ml (menampung 250-500 ml cairan). Botol sebaiknya harus berpenutup ulir (lebih dari satu putaran) dan terbuat dari borocilicateglass. Alternatif lainnya botol dapat terbuat dari plastik tahan sterilisasi yang dapat menekan resiko pecah. Untuk manguji kebocoran botol saat ditutup sempurna maka botol berisi air dibiarkan terbalik beberapa hari.

Spreader (L rod) / hockey-stick-shape-glass-rod / glass spreader / Drigalsky spatulas
Spreader berfungsi untuk meratakan dan menyebarkan air dari pengenceran (0,1 ml) di atas permukaan agar. Spreader yang terbuat dari kaca (berdiameter 3-4 mm) memiliki beberapa bentuk seperti berbentuk L atau berujung segitiga. Batang L dapat dibuat sendiri dengan memanasi batang gelas lurus yang kemudian ditekuk menjadi batang L (jarak tekukan 36 mm dari ujung bawah). Sudut lekukan yang besar pada drigalsky spatulas (berujung segitiga tumpul) dapat mempengaruhi fungsinya secara tidak langsung. Semakin besar lekukannya maka akan sulit menjangkau atau meratakan air sampai di sudut tepian cawan petri.

Glass beads
Glass Beads adalah manik-manik atau bola gelas kecil (umumnya berdiameter 3 mm) yang digunakan untuk meratakan suspensi biakan dengan menyebarkan beberapa butir di atas permukaan agar dan digoyang merata. Glass beads digunakan pada teknik spread plate yang fungsinya sama dengan batang L atau Spreader. Selain itu glass beads dapat juga digunakan untuk melepaskan sel-sel mikroorganisme dari kepala swab saat glass beads digoncangkan pada botol sampel berisi batang swab.

Pemutar cawan petri (Petri dish turntable)
Alat ini dapat membantu saat penanaman mikroorganisme menggunakan teknik spread plate. Cara penggunaannya yaitu cawan petri diletakkan diatas lempengan putar, kemudian sampel yang diberikan ke permukaan agar dapat disebarkan dengan menekan spreader sambil memutar alat ini. Sterilisasi pemutar cawan petri umumnya dilakukan dengan alkohol.

Tabung durham
Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan tanpa tutup. Tabung durham berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk dari metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara) sebelum diinokulasikan bakteri uji.

Media dispenser (glass repeating dispenser)
Alat yang dapat dipasang pada mulut erlenmeyer ini digunakan untuk membagi / menuang media agar ke dalam cawan petri dengan volume yang sama setiap cawan. Sebelum dituang media ditampung dahulu pada wadah di media dispenser selanjutnya sejumlah volume media tersebut dituangkan ke cawan petri. Penuangan media padat bisa juga dilakukan tanpa media dispenser tetapi lebih beresiko meningkatkan variasi ketebalan agar setiap cawan. Media agar yang tipis dapat mempengaruhi teknik inokulasi streak.

Jarum inokulum / ose (inoculating loops)
Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop / transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle / transfer needle.Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needledigunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating). Terdapat juga jarum inokulum berbentuk L yang sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrich’s Slide Culture.

Pinset, gunting, pisau, spatula dan scalpel
Berbagai alat-alat ini sering sangat bermanfaat dalam laboratorium mikrobiologi terutama pada saat preparasi sampel atau penanaman. Sebaiknya alat-alat tersebut terbuat dari stainless steel.

Alat untuk penjagaan suhu dan penyimpan

Inkubator (Incubator)
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol (umumnya diatas suhu ambient). Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu, dan pengatur waktu. Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan pula perubahan suhunya saat pintu inkubator dibuka. Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup saat melihat biakan secara sekilas supaya tidak terjadi penurunan suhu.
Tipe lain inkubator berdasarkan kegunaannya secara khusus menurut Collins et al. (2004) adalah
-Shaker incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengocok untuk aerasi biakan.
-Cooled incubator; inkubator untuk suhu inkubasi dibawah suhu ambient.
-CO2 incubator; inkubator yang mampu menyediakan keadaan kaya karbondioksida.
-Automatic temperature change incubator; inkubator yang dilengkapi dengan pengatur perubahan suhu otomatis sehingga  tidak perlu memindahkan kultur ke inkubator lain saat membutuhkan perubahan suhu secara bertahap.
-Portable incubator; inkubator jinjing atau mudah dibawa yang umumnya diaplikasikan untuk mikrobiologi lingkungan.
-Incubator room; suatu ruangan yang diubah menjadi inkubator sesuai dengan keperluan dan syarat mikrobiologisnya.

Waterbath
Fungsi waterbath cukup beragam dalam lab mikrobiologi, salah satunya adalah untuk inkubasi dalam waktu singkat seperti perlakuan suhu panas (heat shock), reaksi aglutinasi, thawing sampel beku secara cepat (suhu 45°C tidak lebih dari 15 menit), menjaga media agar tetap cair sebelum dituang, dll. Keunggulan waterbath dibandingkan dengan inkubator adalah waterbath lebih cepat mencapai temperatur yang diinginkan dan tidak cepat kehilangan panas karena mempergunakan air dalam distribusi suhu. Selain elemen pemanas beberapa tipe juga dilengkapi dengan pencipta arus untuk menjaga suhu tetap seragam. Lebih baik menggunakan akuades untuk mencegah kerak yang ditimbulkan saat mempergunakan suhu panas. Tutup waterbath dapat mencegah evaporasi yang berlebihan ketika tercapai suhu tinggi, selain itu dapat juga memanfaatkan suatu benda untuk menutupi permukaan air yang panas misalnya bola-bola pingpong mampu mengurangi evaporasi dengan memperkecil luas permukaan air yang kontak dengan udara.

Refrigerator
Refrigerator digunakan untuk menyimpan benda yang membutuhkan suhu dingin dalam penyimpanannya (2-80C). Aplikasi dalam mikrobiologi diantaranya adalah untuk menyimpan sampel sementara, thawing sampel beku (sampel beku dicairkan secara bertahap pada suhu 2-8°C selama 18 jam (Maturin dan Peeler, 2001)), menyimpan media pertumbuhan, menyimpan kultur, menyimpan larutan, dll. fungsi utama refrigerator adalah menghambat atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme sehingga bahan memiliki daya simpan yang lebih lama.

Freezer
Freezer umumnya memiliki suhu 0 sampai -200C. Suhu beku berfungsi untuk menyimpan bahan yang akan rusak jika dibiarkan dalam keadaan tidak beku, seperti reagen, enzim, faktor pertumbuhan atau larutan tertentu. Sampel yang akan dianalisa jangan disimpan dalam freezer karena tidak semua mikroorganisme dapat bertahan dalam temperatur beku.

Sample container
Setelah pengambilan sampel dilakukan maka diperlukan suatu wadah penyimpan botol sampel yang dapat menjaga jumlah dan jenis mikroorganisme saat transportasi sampel oleh karena itu sample container atau ice box diperlukan. Sample container umumnya dirancang untuk menjaga suhu dingin maka dari itu terdapat sekat/isolator suhu. Suhu dingin dibuat dengan memasukkan es ke dalam sample container.

Rak tabung reaksi
Berguna untuk meletakkan atau menyimpan tabung reaksi sehingga mudah diorganisir. Rak tabung reaksi sebaiknya terbuat dari polypropylene sehingga dapat diautoklaf dan mengurangi resiko pecah. Lebih baik hindari rak tabung reaksi yang terbuat dari kayu karena dikhawatirkan dalam keadaan lembab kayu akan ditumbuhi jamur.

Desikator
Di dalam lab mikrobiologi desikator biasanya digunakan untuk menjaga suatu bahan tetap kering seperti menyimpan media pertumbuhan yang sangat higroskopis atau reagen tertentu. Uap air yang berada dalam kontainer desikator akan diserap oleh desiccant yang akan berubah warnanya (dari biru menjadi pink) jika telah jenuh dengan air.

Alat observasi dan penghitung

Mikroskop cahaya
Mikroskop adalah alat berlensa yang digunakan untuk melihat objek kecil yang sukar dibedakan jika dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop memiliki banyak jenis dan fungsinya, tetapi jenis mikroskop yang paling umum digunakan adalah mikroskop cahaya. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm maka jika ingin melihat morfologi sel mikroorganisme diperlukan bantuan mikroskop. Mikroskop cahaya umumnya memiliki perbesaran dari 40x sampai 1000x sehingga sesuai untuk melihat morfologi sel mikroorganisme.

Mikroskop stereo
Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk menghitung atau mengamati secara detail bentuk koloni bakteri atau jamur yang tumbuh pada cawan petri. Perbesaran maksimal yang mampu dilihat adalah 40x.
(informasi lebih lengkap mengenai cara penggunaan mikroskop, jenis-jenis mikroskop dan aplikasinya, dapat dilihat pada Morfologi Mikroorganisme)

Object glass / glass slide dan Cover glass
Ulasan spesimen padat atau cair yang akan dilihat dengan mikroskop ditempatkan ke permukaanobject glass kemudian dilapisi (ditutup) dengan cover glass supaya melindungi lensa mikroskop dari spesimen. Object glass umumnya dijual dalam box berisi 100 slides dan sebaiknya sekali pakai langsung dibuang tidak dicuci lagi. Cover glass umumnya memiliki luas 16 mm2 dengan ketebalan Grade No.1. Cover glass yang terbuat dari plastik juga tersedia di pasaran.

UV Cabinet

Pada suatu uji mikrobiologi tertentu yang menghasilkan suatu zat yang hanya berpendar jika dikenai sinar UV pada koloni atau disekitar koloni suatu bakteri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang oleh karena itu dibutuhkan UV cabinet untuk melihat perpendaran tersebut.

Colony counter
Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran dan latar belakang bercahaya yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Selain itu terdapat colony counter berbentuk seperti pulpen dengan ujung pulpen dilengkapi dengan sensor sehingga penekanan terhadap perhitungan koloni selain menandai koloni dengan tinta sekaligus juga menghitung otomatis setiap penekanan pada cawan.

Alat-alat lain

Disc dispenser
Disc dispenser adalah alat untuk meletakkan kertas cakram (paper disc) berisi antibiotik ke permukaan media agar pada metode disc diffusion. Jika peletakan paper disc pada media dapat diletakkan satru persatu menggunakan pipet maka alat ini mempermudah pekerjaan tersebut dengan menyebarkan beberapa paper disc dalam sekali tekan pada satu cawan petri.
Freeze-drying
Alat ini dipakai untuk mempreservasi / mengawetkan kultur mikroorganisme. Prinsip yang digunakan untuk mengawetkan sel adalah dengan membekukan dan mengeringkan dengan penguapan dibawah keadaan vakum yang dinamakan liofilisasi (lyophilization).
Anaerobic jars
Anaerobic jars adalah suatu wadah berpenutup kedap udara yang digunakan untuk kultivasi mikroorganisme anaerob. Anaerobic jars dapat terbuat dari metal atau polikarbonat transparan dan pada beberapa tipe dilengkapi dengan pengukur tekanan. Pemeraman mikroorganisme anaerob dilakukan dengan meletakkan cawan petri di dalam anaerobic jar dan ditambah dengan katalisator pembentuk keadaan anaerobik. Cawan dalam alat ini diletakkan dalam keadaan tidak dibalik karena terkadang tekanan yang turun karena keadaan anaerob dapat menumpahkan media agar ke tutup cawan. (informasi lebih lengkap mengenai teknik pembiakan bakteri anaerob dapat dilihat pada bagian Isolasi Mikroorganisme).
Centrifuge
Centrifuge dalam mikrobiologi digunakan untuk mengendapkan atau memekatkan sel mikroorganisme sehingga dapat dipisahkan antara medium (supernatan) dan selnya yang mengendap (natan). Centrifugemodern umumnya dapat mencapai daya sentrifugasi 3000g yang merupakan kekuatan yang cukup untuk mendepositkan bekteri dalam waktu yang tidak terlalu lama. Menurut Collins et al. (2004), untuk keperluan mikrobiologis seperti fungsi diatas, dapat digunakan centrifuge dengan kecepatan maksimum 4000 rpm yang dapat menampung 15-50 ml kultur. Sebaiknya dipilih tabung centrifuge yang memiliki tutup berulir. Centrifuge dengan swing-out head (tabung centrifuge yang dapat berayun) lebih aman dibandingkan dengan angle head (dudukan tabung miring) karena menekan terbentuknya aerosol jika menggunakan tabung yang tidak bertutup.
Spektrofotometer
Kekeruhan suatu kultur mikroorganisme dapat diukur menggunakan alat ini. Pengukuran kekeruhan (optical density) digunakan untuk menggambarkan jumlah bakteri pada suatu kultur cair. Spektrofotometer dapat membaca kekeruhan kultur dengan melewatkan suatu berkas cahaya kemudian persentase cahaya yang melewatinya dihitung. Semakin keruh berarti cahaya yang diterima semakin sedikit. Aplikasi dalam mikrobiologi diantaranya untuk menghitung optical density pada saat men grafik pertumbuhan suatu bakteri.
(informasi lebih lengkap mengenai spektrofotometer dapat dilihat pada Bab menghitung mikroorganisme)

Catatan:
Beriikut adalah jenis-jenis plastik yang dapat disterilisasi menggunakan autoklaf (autoclavable):
polypropylenepolycarbonatenylon, PTFE (polytetrafluoroethylene / teflon), polyalomer, TPX (methylpenthene polymere). Sedangkan jenis-jenis plastik yang tidak tahan disterilisasi dengan autoklaf adalah : polyethylenepolystyrene dan rigid polyvinyl chloride (Collins et al., 2004).

Ilustrasi alat-alat laboratorium mikrobiologi
Dibawah ini adalah contoh alat-alat yang telah dijelaskan diatas, disusun tidak berurutan dan tidak semua alat ditampilkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar